cara menebang pohon yang terencana disebut

Pohonberperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein yang membentuk pohon, dalam biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya Jaluryang bersih juga mengurangi kemungkinan pohon tumbang menendang puing-puing (disebut throwback) yang dapat menyerang dan melukai Anda. Selalu amati kemiringan pohon. Biasanya lebih mudah dan lebih aman untuk menebang pohon ke arah yang sudah miring. Jatuh ke arah yang meminimalkan kemungkinan pohon berguling atau bergeser. Pukulanyang dikenal seperti menebang pohon disebut. Question from @Fitriaaftr - Sekolah Menengah Atas - Penjaskes Secarageografis, suku Kajang berada di wilayah Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sekitar 56 kilometer dari pusat kota Bulukumba. Para pengunjung yang datang diharuskan mengikuti aturan adat yang berlaku. Tidak boleh menggunakan kendaraan modern, Anda hanya boleh menunggangi kuda atau berjalan kaki. Caramenebang pohon yang terencana disebut - 13628598 1. Masuk. Daftar. 1. Masuk. Daftar. Tanyakan pertanyaanmu. Sekolah Dasar. Ips. 5 poin Cara menebang pohon yang terencana disebut Tanyakan detil pertanyaan ; Ikuti tidak puas? sampaikan! dari Rafan5 06.12.2017 Masuk untuk menambahkan 1 học kỳ hutech bao nhiêu tháng. 13 Maret 2019 Usep Suhendar Berita Desa Dibaca Kali Dampak buruk dari kerusakan wana akibat berpokok invalid mengertinya umum dalam penanganan hutan salah satunya adalah adanya perkenalan awal areal bagi pertanian secara berlebihan, kerusakan lingkungan hanyalah akibat dan gejala saja, karena itu penanggulangannya makin mendasar, privat arti menanggulangi penyebab dan kerusakan mileu nan diakibatkan makanya impitan penghuni terhadap sumur muslihat pan-ji-panji harus terlebih dahulu ditangani. Pemerintah dan masyarakat Desa Cisondari beserta dari Jajaran Perhutani Kiai Asper KBKPH Ciwidey, Kapolsek Pasirjambu,Danramil Pasirjambu dan elemen dari Kecamatan lega hari Rabu tanggal 13 Maret 2019 Bersama sama berbuat penghutanan kembali Kawasan pangan yang berada di provinsi Hutan Pari Petak 19 Desa Cisondari sebagai bentuk rasa peduli terhadap kelestarian jenggala. Sebagai usaha mendasar yang masing-masing­lu dilakukan merupakan de­ngan menerapkan metode pelesta­rian rimba melalui upaya pencegahan perladangan ber­pin­dah noma­den yang lain menggunakan kaidah peles­tarian pangan. Dapat juga dengan menerapkan sikap kewas­pa­daan dan sikap kehati-hatian terhadap jago merah teruta­ma di mu­sim kemarau jenjang, dan penghijauan atau penghutanan kem­bali tanah yang sulah ser­ta rambah pilih tanam kem­bali. Berikut ini adalah upaya yang dapat kita atau pemerintah untuk untuk melestarikan hutan.. 1. Mengerjakan Penanaman – Reboisasi adalah salah satu alternatif bagi melestarikan alas. Kita dapat mengebumikan kembali hutan – hutan nan sudah rusak, sehingga hutan akan setia terjaga keberadaannya. 2. Menerapkan Sistem Babat Pilih – Pemerintah harus menerapkan sistem tebang memperbedakan dalam menebang tanaman. Keadaan ini dapat mengurangi penggundulan hutan secara gelap dan n domestik jumlah raksasa – besaran. Selain itu system ini juga signifikan lakukan umum agar tidak sembarang n domestik mengerjakan penebangan hutan. 3. Menerapkan Sistem Tebang – Tanam – System ini sangat berguna bagi pemeliharaan rimba. Sistem pembabatan hutan nan kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang moga wana patuh terjaga keberadaannya. 4. Melakukan Penggundulan secara Konservatif – Pemlontosan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah lalu tidak berproduktif pun. Jangan sampai tanaman yang masih muda dan bakir di tebas. 5. Menerapkan Pantangan Penebangan Wana Secara Sewenang – wenang dan Menyerahkan Sanksi nan Berat Cak bagi Pelakunya – Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat n domestik perlindungan hutan. Pemerintah harus turut turun tangan internal penjagaan hutan ini. Agar, pemerintah juga mengasihkan sanksi yang berat bikin para pelakunya, yang bisa menciptakan menjadikan mereka jera dan bukan mengerjakan kesalahan mereka kembali Hutan ialah hari depan anak asuh cucu kita tulat. Kare­na­nya, merupakan tugas generasi waktu ini untuk cerbak ber­usa­ha menjaga kelestariannya. Jika hutan kita lestari, maka keberlangsungan hidup kala nanti akan terus terjaga. sumber referensi Silakan tulis komentar privat formulir berikut ini Gunakan bahasa yang santun Source Posted by Setelah tahap penebasan ladang dikerjakan, langkah berikutnya adalah penebangan pohon-pohon yang sebelumnya sengaja tidak ditebang. Tahap pengolahan ladang ini disebut dua tujuan utama dari tahap pekerjaan penebangan. Pertama,menebang pohon-pohon kayu yang ukurannya lebih besar. Keduamembuka tanah ladang sehingga mudah disinari oleh panas matahari dalam proses pengeringan dan pembakaran ladang. Peralatan yang dipergunakan dalam proses ini adalah beliung, parang dan batu asah. Dewasa ini ada pula orang yang melakukan penebangan ladang dengan mesin gergaji Beliung dipergunakan untuk menebang pohon dan dahan kayu berukuran besar, sedangkan parang dipakai untuk memangkas ranting-ranting pohon kayu yang ukurannya kecil. Sementara batu asah dipergunakan untuk mengasah parang dan beliung. Dalam proses ini pekerjaan dilakukan oleh kaum laki-laki, baik sendiri maupun dengan orang lain yang diikuisertakan dengan sistem rotasi seperti dalam proses penebasan ladang. Penebangan dilakukan sekitar akhir bulan Juni sampai Juli, dikerjakan dengan tata cara yang teratur sesuai dengan urat tanah dan karakteristik pohon, mulai dari pohon berukuran kecil sampai dengan yang berukuran paling besar. Rebahan pohon-pohon harus sejalan dengan sifat permukaan tanah dan posisinya lahan perladangan. Orang Rentenukng tidak menyukai cara penebangan yang tumpang tindih, yaitu cara menebang yang tidak memerhatikan posisi rebahan pohon kayu secara teratur. Penebangan di perladangan ini harus diawali sejak matahari terbit dan diakhiri ke arah matahari terbit pula. Pengetahuan Masyarakat Dayak Sebagai Alternatif. Melihat lajunya kerusakan lingkungan, terutama ekosistem hutan tropik akhir‑akhir ini dan permasalahan yang terus dihadapi oleh masyarakat lokal, perlu perubahan radikal dalam pengelolaan sumber daya hutan di Indonesia. Sudah saatnya kita mulai mempertanyakan cara pandang melihat hutan sebagai "tambang emas hijau", paradigma pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi, pengambilan keputusan yang terpusat dan tidak transparan, serta pengagungan teknologi dan ilmu. pengetahuan "modern" dari Barat. Contoh bahwa pengelolaan hutan di Indonesia didominasi oleh ilmu pengetahuan "modern" tampak dalam klasifikasi penggunaan hutan dan pendekatan yang sangat sektoral adanya dua Departemen, Kehutan dan Pertanian, yang mengelola sumber daya yang tumpang tindih. Teknologi asli sebenarnya telah berkembang dalam kurun waktu yang lama. Dan fakta menunjukkan peranan teknologi serta pengetahuan asli dalam pengelolaan sumber daya secara lestari. Teknologi yang dikembangkan masyarakat kita selama berabad‑abad seperti sistem tumpang sari dan pengembangan tanaman pekarangan di Jawa, yang kemudian diteliti oleh ilmuwan Belanda, pada akhirnya kembali lagi ke Jawa sebagai program pengembangan pengelolaan hutan bersama masyarakat dalam "bungkus" teori agroforestry. Dalam perkembangan praktek perladangan masyarakat Dayak Kenyah di Apo Kayan juga ada pola agroforestry asli Kartawinata, 1984; Cofler, 1983. Teknologi asli sebenarnya juga tidak hanya terbatas pada pemanfaatan subsistem, tetapi lebih dari itu dapat dilihat sebagai sumber pengembangan teknologi pengelolaan hutan di Kalimantan yang luas. Pola perladangan masyarakat Dayak Kenyah yang mengikuti dinamika suksesi hutan sekunder sangat mirip dengan teori Sistem Gap yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kehutanan di Banjarbaru, Kalsel dan juga di Amerika Latin. Teori Sistem Gap sendiri meskipun masih dalam tingkat perdebatan, mulai dilihat sebagai salah satu afternatif pengganti atau pelengkap dari Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia. Keunggulan lain dari berbagai teknologi asli masyarakat Dayak dalam pengelolaan sumber daya alam adalah adanya pola‑pola pemanfaatan yang tergantung pada banyaknya sumber, baik kayu maupun non‑kayu sehingga tidak menimbulkan tekanan pada salah satu spesies tertentu. .............> Sumber; Buku Kebudayaan Dayak Aktual dan Transformasi. Halaman; 65-66. Tentang Orang Dayak juga mempraktekkan sistem perladangan sebagai pertanian utama, kegitan perladangan ini masih tetap dipraktekkan hampir semua Orang Dayak di Kalimantan sebagai mata pencarian utama untuk menopang kebutuhan akan beras dan bahan konsumsi lainnya. Kegiatan Berladang tersebut dapat dilihat dari sistem berladang. Dayak Jalai; Lingkaran Kegiatan Berladang. pada Buku Dayak Jalai di persimpangan jalan, hal. 35 Tentang proses, cara, kegiatan yang dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa menebas semak semak dan pohon pohon kecil, baik berupa; cara kerja, syarat, tanda tanda alam angin, bintang, cuaca dan pohon sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya, dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang berupa menebang pohon pohon besar, mengeringkan pohon pohon yg sudah ditebang dan membersihkan/membuat pembatas ladang, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam angin, bintang, cuaca dan pohon sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa membakar pohon pohon diladang yang sudah kering, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam angin, bintang, cuaca dan pohon sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa menaman benih tanaman padi, sayur, dll, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam angin, bintang, cuaca dan pohon sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa merawat ladang membuang tanaman parasit di ladang rumput, tanaman liar, dll, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam angin, bintang, cuaca dan pohon sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa panen padi, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam angin, bintang, cuaca dan pohon sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat istiadatnya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang proses, cara, kegiatan yg dilakukan dan istilah Orang Dayak dalam membuka lahan untuk ladang, berupa membersihkan hasil panen dan menyimpan ke dalam lumbung padi, baik berupa cara kerja, syarat, tanda tanda alam angin, bintang, cuaca dan pohon sebagai pedoman memulai aktivitas maupun ritual adat/adat sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang jenis-jenis/macam-macam Tanaman Padi yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Dayak Kanayatn; Tradisi Perladangan Dayak Kanayatn Binua Kaca' Tentang jenis-jenis/macam-macam Buah dan Sayuran yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang jenis-jenis/macam-macam Umbi-Umbian yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang jenis-jenis/macam-macam Biji-Bijian yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang jenis-jenis/macam-macam Tebu yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang proses kegiatan Orang Dayak dalam hal membuat kebun yang ditanami tanaman keras dari awal masa tanam membuka lahan dan menanam sampai dengan masa perawatan dan masa panen, dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang pengetahuan local Orang Dayak dalam menanam pohon/tanaman untuk kebun, kegiatan menanam tanaman di kebun tersebut. Tentang pengetahuan local Orang Dayak dalam merawat pohon/tanaman di kebun, kegiatan menanam tanaman di kebun tersebut. Tentang pengetahuan local Orang Dayak dalam memanen hasil kebun. Tentang jenis jenis/macam macam Tanaman Produksi yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang jenis jenis/macam macam Tanaman Buah-buahan yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Tentang jenis jenis/macam macam Tanaman Buah-buahan yang ditanam Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara menanam, syarat, fungsi/kegunaan dan perawatannya dari sudut pandang pengetahuan local/kearifan local. Dahas Dakar, Tembawang, Pelaman, Mankg, Lepuun, dll; Dayak Jalai; Ladang dan hutan di Bukit Sigaraman Dahas Tumanang Kabupaten Ketapang Pengelolaan Dahas, dilakukan secara turun temurun. Pewarisan langsung kepada anak. Apabila orangtua sudah meninggal maka tugas pembagian diserahkan kepada anak pertama. Melalui musyawarah keluarga dibagi-bagi kepada saudara lainya. Hak kepemilikan dahas ini juga diatur dengan hukum adat. Kearifan local dalam pengelolaan dahas diwariskan dari generasi ke generasi melalui praktek langsung dimana anak-anak diajarkan keterampilan hidup sehari-hari oleh orangtuanya. Dahas merupakan pusat atau sumber kehidupan. Segala usaha untuk keberlangsungan hidup keluarga dari generasi ke generasi. Peta 1. Kawasan Adat Tembawang Tampun Juah seluas 225,76 ha Terletak di Wilayah Adat Kampung Segumon Berdasarkan peta kawasan adat Tembawang Tampun Juah seluas 225, 76 ha tersebut, tata guna dan kelolanya adalah untuk karet seluas 161, 14 ha, sawah 19, 60 ha, hutan/pohon buah tembawang seluas 18,81 ha dan kebun sawit seluas 26, 21 ha. Selain itu, seluruh wilayah tersebut sudah dikelola dan dimanfaatkan atas nama kepemilikan pribadi warga Segumon. Untuk itu, pada Maret 2018 masyarakat adat Segumon melakukan musyawarah bersama tentang penata kelolaan kawasan adat Tembawang Tampun Juah yang secara khusus menetapkan seluruh kepemilikan pribadi dalam kawasan Tembawang Tampun Juah menjadi milik bersama komunal seluruh masyarakat adat Dayak khususnya yang berasal dari Tampun Juah. Sementara itu, pemilik dan pengelola tanah/lahan sebelumnya tetap memiliki akses tapi sebatas sebagai pengelola bukan pemilik. Selengkapnya ada dalam lampiran kesepakatan masyarakat adat Kampung Segumon di bawah ini... Hal 50 Buku Tampun Juah Tentang Orang Dayak juga memiliki aktivitas berternak/memelihara hewan ternak, kegiatan berternak ini masih tetap dipraktekkan hampir semua Orang Dayak di Kalimantan sebagai salah satu sumber mata pencarian untuk menopang kebutuhan hidup dan bahan konsumsi lainnya. Tentang Orang Dayak juga memiliki pengetahuan lokal dalam hal mengidentifikasi hewan tenak dalam mengetahu kepemilikan dari hewan ternak tersebut. Tentang pengetahuan lokal Orang Dayak dalam mengembangbiakan hewan ternak. Tentang pengetahuan lokal Orang Dayak dalam merawat/membesarkan hewan ternak. Tentang pengetahuan lokal Orang Dayak dalam memanen hewan ternak, kegiatan tersebut. Tentang jenis jenis/macam macam hewan ternak yang biasa diternakan oleh Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari hewan ternak tersebut, cara berternak, fungsi/kegunaan dan perawatannya dalam perspektif pengetahuan local. Tentang jenis jenis/macam macam hewan hutan di darat dan di pohon yang biasa diburu oleh Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari hewan buruan tersebut, cara memburunya, fungsi dan kegunaannya. a. Jenis Hewan Buruan di Darat; 1. Rusa 2. Babi Hutan 3. Landak 4. Pelanduk / Kancil 5. Biawak 6. dst b. Jenis Hewan Buruan di Pohon; 1. Tupai 2. Burung Tentang pengetahuan local kegiatan berburu hewan di hutan oleh Orang Dayak hewan di darat dan hewan di pohon. Tentang pengetahuan local senjata yang digunakan berburu hewan di hutan oleh Orang Dayak. Tentang pengetahuan local menggunakan perangkap yang digunakan berburu hewan di hutan oleh Orang Dayak. Tentang jenis jenis/macam macam hewan di air sungai dan danau yang biasa ditangkap oleh Orang Dayak, baik berupa kelebihan/keunggulan dari hewan buruan tersebut, cara memburunya, fungsi dan kegunaannya. Tentang pengetahuan local kegiatan mengkap hewan di air oleh Orang Dayak. Tentang pengetahuan local senjata yang digunakan menangkap hewan di air oleh Orang Dayak. Tentang pengetahuan local menggunakan perangkap yang digunakan mengkap hewan di air oleh Orang Dayak. Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi sebagai obat obatan dan bumbu oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Dayak Kanayatn; Aneka Tanaman untuk Obat-obatan; warga mengenal dengan baik tanaman dan tumbuhan baik yang ditanam maupun yang hidup secara alamiah di hutan belantara dan tumbih disekitar rumah warga yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan obat-obatan. Tanaman dan tumbuhan tersebut terdiri dari; a. Disekitar rumah dan pekarangan seperti; Karake sirih, paya' jalu rumput-rumputan, dautn nangka belanda, dautn cabe, dautn labatn tonsan, buah kunyit, dautn merah ati. dll b. Disekitar hutan; Dongo, kulit batakng sarikatn kulit pohon langsat, akar padakng akar ilalang, maringkabo, dlll Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi sebagai bahan dan media ritual adat oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Aneka Tanam Tumbuh Untuk di Komsumsi; Warga juga mengenal dengan tumbuh alam yang dapat dikomsumsi yang tumbuh secara alamiah di sekitar hutan. Beberapa tumbuhan yang dapat dimanfaatkan warga untuk bahan konsumsi antara lain, seperti; umut apikng, rabukng tarekng-munti-gare-batukng, daukng ansepakng, bador, umut kebak, tepo, umut roa, tabu jantok, jantok pisang, lamidikng, paku, kuribakng, ubi tamawikng, daukng ubi, antimun, marutu, tarong, tarong pipit, dll. Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa buah buahan di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa pucuk atau daun muda di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa Batang yang masih muda atau humbut di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa akar-akaran di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa umbi-umbian di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang jenis-jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, berupa jamur-jamuran di hutan, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang jenis jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang beracun dan tidak untuk dikonsumsi oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang aktivitas mencari madu lebah di hutan oleh Orang Dayak, baik berupa cara mengambilnya, syarat, ritual dan kegunaannya. Tentang jenis jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang digunakan untuk bahan dasar kerajinan tangan, peralatan dsb oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya. Tentang jenis jenis/macam macam tumbuhan di hutan yang digunakan untuk bahan dasar untuk membuat bangunan dan sebagainya oleh Orang Dayak, baik berupa fungsi, kelebihan/keunggulan dari tanaman tersebut, cara mengambilnya dan kegunaannya dalam bangunan sebagai apa. Pengetahuan Masyarakat Dayak Antara Ada dan Tiada; Turun‑temurun masyarakat Dayak mengelola sumber daya hutan di sini, dan tidak pernah terjadi bencana kebakaran seperti di tahun 1982‑1983. Untuk mendukung asumsi ini memang perlu peta satelit kondisi hutan dimasa lalu serta studi komprehensif yang melihat perbedaan kondisi ini sebelum dan sesudah eksploitasi hutan secara besar‑besaran. Namun secara sepotong‑sepotong hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa peneliti dan banyak pengakuan dari yang mendukung dari warga masyarakat. Beberapa studi menemukan tingginya aspek pelestarian lingkungan dari praktek pengelolaan sumber daya alam lokal pada beberapa kelompok masyarakat, seperti halnya di Apo Kayan, Bentian Besar dan Kerayan di Kalimantan Timur. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita mulai menengok kembali praktek‑praktek ini secara objektif. ...........> Sumber; Buku Kebudayaan Dayak Aktual dan Transformasi. Halaman; 62-64 "Pengolahan Hasil Alam Dan Pertanian" Dayak Jalai; Pengelolaan sumber daya alam; Masyarakat Dayak Jalai yang berada di Desa Tanggerang telah mengenal sistim pelestarian sumber daya alam di sekitarnya dan menjadi tradisi yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemanfaatan dan pelestrian sumber daya alam, orang Dayak Jalai telah mengenal sistem ladang, rimbaq, tempat keramat, dan pekampungan.; 1. Rasap Sebelum membuka ladang utama lakau, jika dianggap perlu, orang Dayak Jalai biasanya membuka ladang kecil yang luasnya berkisar antara ½ - ¾ hektar yang disebut rasap. ..............> 2. Pesapatan atau pererapat atau pesopingan adalah; hutan dinatara lakau mudaq dan lakau yang sedang dogarap yang berfungsi sebagai hutan cadangan. Luasnya sekitar 25-20 meter diantara lakau mudaq dan lakau baru. Fungsinya sebagai cadangan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan akan kayu dan keperluan lainnya di alakau yang baru seperti bahan untuk membuat pondok, pagar, kandang ternak dan lainnya. 3. Lakau atau ladang; merupakan kegiatan ekonomi yang paling sentral karena dari ladanglah belakau behumaq betanam betumbuh semua bentuk pengelolaan kawasan berawal. Kebun karet, kebun buah-buahan, pedahasan, sampai pada komunitas baru yang terbentuk semuanya berawal dari sebuah lakau. Dalam membuka lahan untuk lakau, suku Dayak Jalai berpegang pada hukum adat dan tradisi yang berlaku. Hukum adat tersebut diatur sebagai berikut ............> 4. Sawah payaq atau leladak; Pengertian sawah payaq/leladaq pada masyarakat Dayak Jalai berbeda dengan sawah seperti yang ada di Pulau Jawa. Payaq tidak mengenal penggunaan zat kimia dan pengerjaannyapun dilakukan secara manual. Proses pengerjaan sebuah payaq biasanya dimulai dengan menabas, mencucul, memancah/memapat memotongi rumput-rumputan atau belukar sisa pembakaran dan meabur menabur benih padi atau menandur menanam benis padi yang sudah disemaikan terlebih dahulu. Payaq letaknya bisa terpisah sama sekali dari lakau atau bersatu dengan sebuah lakau jika lakau tersebut kebetulan berada di dataran rendah dan terdapat sebuah payaq di dekatnya. ............> 5. Kabun pesasaq adalah segala jenis kebun yang ditanami dengan tanaman keras selain buah-buahan. Termasuk di dalamnya adalah kebun karet, kebun rotan, kebun kopi dlsb. 6. Kampung buah; adalah kawasan yang berisi berbagai jenis pohon buah-buahan peninggalan generasi sebelumnya. Kawasan ini dilindungi oleh adat sebab selain berisi berbagai jenis pohon buah-buahan, kawasan ini juga merupakan tempat hidup bermacam-macam jenis tumbuhan lainnya serta berbagai jenis binatang. Selain itu juga karena hutan ini biasanya berada di hulu sungai dan dibukit-bukit maka hutan ini juga berfungsi untuk menahan air. Kampung buah adalah kawasan yang dilindungi, karena itu masyarakat tidak boleh menggunakannya untuk areal ladang. Pada saat sekarang, dimana kampung buah semakin langka, bahkan menebang pohon buah milik pribadi juga ada sanksi adatnya. 7. Tempat keramat; merupakan tempat yang dipercayai sebagai tempat yang suci. Di tempat ini masyarakat Dayak Jalai biasanya berhubungan dengan Duataq Penguasa langit dan bumi dan arwah-arwah nenek moyang. Kawasan ini biasanya ditunjukkan dengan adanya tempat meletakkan berbagai persembahan yang terbuat dari bambu yang disebut rerumahan ancak. Tempat keramat ini juga termasuk kawasan adat yang dilindungi oleh masyarakat, karena itu tempat ini tidak boleh dijadikan areal ladang atau diambil kayunya. Bila ada anggota masyarakat yang berani merusak kawasan tersebut maka ia akan dikenakan denda hukum adat yang berat. Selain itu, dipercayai juga bagi anggota masyarakat yang berani mengganggu kawasan ini akan mendapatkan malapetaka seperti sakit atau bahkan mati. Oleh sebab itu, dalam membakar ladang misalnya, masyarakat akan berusaha sekuat tenaga agar api tidak sampai merembet dan memusnaskah kebun dan tempat keramat mereka.....................> 8. Pedahasan adalah; sebuah kawasan yang ditumbuhi berjenis-jenis pohon buah-buahan dan pohon-pohon lainnya yang bermanfaat. Pedahasan merupakan kawasan independen milik salah satu warga kampung yang menjadi pusat kegiatan ekonomi pemiliknya. Karena itu, pedahasan biasanya menjadi tempat pemukiman kedua bagi sebuah keluarga di kampung sehingga di pedahasan terdapat pula rumah semi permanen yang didirikan untuk tempat bermalam bila keluarga yang bersangkutan terpaksa harus menginap di dekat ladangnya. Karena pedahasan merupakan tempat pemukiman alternatif, maka biasanya binatang-binatang peliharaan juga terdapat di pedahasan termasuk kolam ikan serta kabun karet yang ditanam dari bekas ladang tahun-tahun sebelumnya......................> Sumber; Buku DAYAK JALAI di persimpangan jalan. Halaman; 190-196 Tentang teknik dan pengetahuan local Orang Dayak dalam pengolahan makanan yang berfungsi untuk disimpan dalam jangka waktu lama pengawetan. Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam pengolahan bahan makanan & minuman yang dikonsumsi sehari hari oleh Orang Dayak. Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam pengolahan bahan makanan & minuman yang hanya dikonsumsi diwaktu waktu tertentu/khusus mis; acara adat, dll oleh Orang Dayak. Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam pengolahan hasil kebun dan hasil alam sebagai bagian dari sumber penghasilan maupun untuk digunakan sendiri guna keperluan yg lain oleh Orang Dayak. Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam melihat/membaca perubahan, tanda tanda yang muncul di tubuh manusia yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit dikalangan Orang Dayak. Tentang teknik, cara, ragam dan macamnya dalam melihat/membaca perubahan, tanda tanda yang muncul di tubuh manusia yang berhubungan dengan religi/kepercayaan dan alam sekitar hutan,tanah, air dikalangan Orang Dayak. Tentang nama, fungsi dan nilai kepercayaan/religi dari bagian bagian/organ di tubuh manusia oleh Orang Dayak. Tentang pertumbuhan manusia dari lahir sampai meninggal, fase/masa/peristiwa penting dalam pertumbuhan usia manusia yang dikenal oleh Orang Dayak. Tentang tanda-tanda dari hewan baik hewan liar maupun hewan peliharaan, tanda bisa berupa kehadiran/kedatangan, bunyi/suara, tingkah laku, perubahan bentuk, dsb, dari hewan tersebut. Tanda-tanda dari hewan tersebut diyakini oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi dan komonikasi tentang akan terjadi sesuatu hal baik buruk maupun bagus. Dayak Kayong; Isyarat Tentang Kematian Masyarakat Dayak Kayong mempercayai bahwa banyak isyarat yang berkenaan dengan kematian. Isyarat-isyarat itu bisa diketahui melalui bunyi-bunyian, perwujudan binatang, melalui mimpi, atau melihat yeyaneroh orang yang sedang sakit keras. Isyarat kematian yang dapat diketahui melalui perwujudan binatang di komunitas ini yang terkenal adalah penampakan dari bambe kupu-kupu rarong. Kupu-kupu jenis ini terbilang berukuran besar, warna sayapnya coklat, abu-abu, kuning dan hitam. Sementara motif sayapnya sangat mirip dengan ukiran-ukiran serimpak naga untuk adat keamtian Dayak Kayong. Ketika jenis kupu-kupu ini hingap di rumah warga, maka di percaya dalam lingkungan warga tersebut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karenanya, untuk mengusir kupu-kupu ini tidaklahsembarangan, melainkan melalui ritual adat. Oleh dukun kampung, kupu-kupu tersebut akan ditangkap, dan diantarkan ke tempat yang dianggap keramat dekat kampung. Melalui mimpi juga bisa diketahui kalau dalam keluarga tersebut akan ada kematian. Misalnya mimpi gigi tercabut, atau mimpi buang air kecil di tempat tidur. Biasanya, kalau mimpi seperti ini maka akan ada keluarga dekat yang meninggal. Mimpi keramaian dan menyanyi juga dipercaya sebagai isyarat akan terjadi kematian. Isyarat berikutnya adalah mereka melihat yeyane dari orang yang sakit keras. Kalau yeyane berjalan menuju matahari terbit maka orang yang sakit tersebut bisa disembuhkan. Namun kalau posisi yeyane berjalan ke arah matahari terbenam maka orang yang sakit itu akan meninggal. Yeyane ini biasanya akan menemui keluarga dekat atau yang masih ada hubungan keluarga di kampung lain. Sumber Buku Dayak Kayong merajut kehidupan dalam adat. Hal...139-140. Tentang tanda-tanda dari tanaman/tumbuhan baik tumbuhan di hutan maupun yg ditanam ladang/kebun, tanda bisa berupa siklus alami tumbuhan berbunga, berbuah, dll, perubahan fisik tumbuhan batang, daun, akar, dll dan sebagainya.. Tanda-tanda dari tumbuhan tersebut diyakini oleh masyarakat suku dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan musim tanam, panen, dsb dan akan terjadi sesuatu hal baik buruk maupun bagus. Tentang tanda-tanda dari kondisi cuaca dan lingkungan berupa temperature udara, kelembaban, angin dsb. Tanda bisa berupa perubahan suhu udara, arah dan kecepatan angin dan sebagainya. Tanda tanda dari kondisi cuaca dan lingkungan tersebut diyakini oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan musim tanam, panen, dsb dan akan terjadi sesuatu hal baik buruk maupun bagus. Tentang tanda-tanda dari kondisi air dan tanah, tanda bisa berupa perubahan bentuk, warna, arus air, kedalaman sungai, dsb. Tanda-tanda dari kondisi air dan tanah tersebut diyakini oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan musim berburu, tanam, panen, dsb, lokasi yang baik/buruk bercocok tanam, berburu, dll dan akan terjadi sesuatu hal baik buruk maupun bagus. Tentang tanda-tanda dari posisi bintang, waktu kemunculan dan lain-lain diyakini dan dijadikan pedoman Orang Dayak dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari. Tentang tanda-tanda dari posisi, bentuk dan intensitas cahaya matahari. Tanda-tanda dari benda langit tersebut oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan musim berburu, tanam, panen, dsb, waktu yang baik/buruk bercocok tanam, berburu, dll, sebagai kalender/pedoman waktu dan juga sebagai tanda-tanda akan terjadi sesuatu hal baik buruk maupun bagus. Tentang tanda-tanda dari posisi, bentuk dan intensitas cahaya dari bulan di langit pada malam hari. Tanda-tanda dari benda langit tersebut oleh Orang Dayak sebagai bentuk informasi, komonikasi dan pengetahuan tentang akan memulai sesuatu kegiatan musim berburu, tanam, panen, dsb, waktu yang baik/buruk bercocok tanam, berburu, dll, sebagai kalender/pedoman waktu dan juga sebagai tanda-tanda akan terjadi sesuatu hal baik buruk maupun bagus. Tentang Navigasi Dayak sebagai alat, tanda-tanda dan pedoman untuk petunjuk arah bagi Orang Dayak dalam melakukan perjalanan maupun menunjuk posisi lokasi tertentu. Tentang Matematika Dayak sebagai alat dalam berhitung dan bilangan yang biasa digunakan Orang Dayak sehari-hari. Tentang Pengobatan Ala Dayak, berupa cara-cara pengobatan, ramuan-ramuan obat, sebab musabab penyakit dsb. Meskipun menebang pohon tidak sulit dilakukan, prosesnya bisa berbahaya. Sebelum Anda menyalakan gergaji mesin, pastikan Anda memiliki alat yang tepat untuk pekerjaan dan perlengkapan keselamatan yang tepat. 01 07 Sebelum kamu memulai Noah Clayton / Getty Images Dressing sesuai, dengan celana kerja terbuat dari denim atau kain keras lainnya dan baju berlengan panjang untuk melindungi lengan dan kaki Anda dari puing-puing yang beterbangan. Selalu gunakan kacamata pelindung dan penutup telinga. Sepatu bot yang dilapisi baja dan sarung tangan anti-selip juga direkomendasikan. Ini juga ide yang baik untuk mempertimbangkan helm kerja untuk melindungi kepala Anda dari ranting jatuh, terutama jika Anda bekerja di daerah berhutan lebat. Setelah Anda mendapatkan peralatan keselamatan dan Anda telah memeriksa gergaji mesin Anda untuk memastikannya berfungsi dengan baik, Anda siap untuk mulai menebang pohon. 02 07 Tentukan Jalur Jatuh Anda Bryce Duffy / Getty Images Sebelum Anda menyalakan gergaji, Anda harus menentukan arah terbaik untuk pohon itu jatuh dan mendarat setelah Anda memotongnya. Ini disebut jalur jatuh. Visualisasikan jalur jatuh ke segala arah dan identifikasi titik-titik yang bebas dari pohon lain. Semakin jernih jalur gugur Anda, semakin kecil kemungkinan pohon yang Anda tebang akan tertebang terhadap pohon atau bebatuan lain saat turun. Jalan yang jernih juga mengurangi kemungkinan pohon yang jatuh menendang puing disebut kemunduran yang bisa menyerang dan melukai Anda. Selalu perhatikan rampingnya pohon. Secara umum lebih mudah dan lebih aman untuk menebang pohon ke arah yang sudah miring. Jatuh ke arah yang meminimalkan kemungkinan bahwa pohon akan berguling atau meluncur. Untuk mempermudah pemindahan, tumbang pohon sehingga gagangnya menghadap ke jalan atau jalur pemindahan. Jika Anda membersihkan beberapa pohon, pastikan jalur musim gugur konsisten dengan pola penebangan pohon-pohon lainnya. Ini juga membuat limbing dan penghilangan yang efisien. 03 07 Pilih Retreat Felling crotography / Getty Images Setelah Anda menentukan jalur jatuh terbaik, Anda harus mengidentifikasi tempat yang aman untuk berdiri ketika pohon turun. Ini disebut retret penebangan. Arah mundur yang aman dari pohon yang jatuh adalah pada 45 derajat dari sisi dan kembali di kedua sisi posisi pemotongan Anda. Jangan pernah menjauh secara langsung di belakang pohon. Anda bisa terluka parah jika puntung pohon itu kembali saat musim gugur. 04 07 Pilih Tempat Potong Tracy Barbute / Desain Pics / Getty Images Untuk menebang pohon dengan gergaji mesin, Anda harus membuat tiga potongan, dua di wajah dan satu di bagian belakang. Potongan wajah, kadang-kadang disebut potongan takik, muncul lebih dulu. Itu harus dibuat di sisi pohon yang menghadap ke jalan gugur. Ada tiga jenis potongan wajah Wajah terbuka Ini memiliki lebar sekitar 90 derajat dan punggung dipotong bahkan dengan sudut berlekuk. Ini adalah titik paling aman dan paling akurat untuk menebang pohon. Konvensional Takik ini memiliki potongan atas miring dan potongan bawah datar, menciptakan sudut 45 derajat. Potongan belakang harus sekitar 1 inci di atas potongan bawah. Humbolt Takik ini memiliki potongan atas rata dan potongan bawah miring, menciptakan sudut 45 derajat. Potongan belakang harus sekitar 1 inci di atas potongan atas. Anda harus berdiri di sisi bagasi saat memotong sayatan. Jangan berdiri di depan wajah atau Anda berisiko cedera serius. Jika Anda tidak kidal, buatlah potongan wajah di sisi kanan batang; jika Anda kidal, letakkan wajah di sebelah kiri. 05 07 Buat Notch Cut Roy Morsch / Getty Images Mulailah dengan membuat potongan atas takik muka. Pilih titik awal pada ketinggian yang memungkinkan cukup ruang untuk undercut. Potong ke bawah dengan sudut yang konsisten dengan jenis takik yang Anda buat. Misalnya, jika Anda menggunakan takik Humbolt, potongan atas Anda akan berada pada 90 derajat ke batang ini disebut sudut serang. Berhenti ketika potongan mencapai 1/4 hingga 1/3 dari diameter batang atau ketika potongan mencapai 80 persen dari diameter pohon di tingkat dada. Setelah Anda menyelesaikan potongan atas Anda, potongan bawah berikutnya. Mulailah dari tingkat yang akan menciptakan sudut yang tepat saat Anda memotong. Misalnya, jika Anda menggunakan takik Humbolt, sudut serang Anda harus berada pada 45 derajat ke bagian atas Anda. Berhenti ketika potongan mencapai titik akhir dari potongan wajah. 06 07 Membuat Potongan Kembali Tracy Barbutes / Getty Images Potongan belakang dibuat di sisi berlawanan dari takik. Itu memutus hampir semua pohon dari tunggul, menciptakan engsel yang membantu mengendalikan kejatuhan pohon. Mulailah di sisi yang berlawanan dengan takik pada tingkat yang sama dengan sudut berlekuk. Selalu mulai dari sisi pohon dan teruskan jalan ke belakang. Ini akan membantu mempertahankan angle of attack level. Berhati-hatilah untuk tidak memotong terlalu cepat dan jangan takut untuk berhenti dan periksa pekerjaan Anda saat Anda melanjutkan. Anda akan ingin berhenti memotong bagian belakang sekitar 2 inci dari sudut bagian dalam takik depan. Pohon itu harus mulai jatuh sendiri ke arah jalur musim gugur. Jangan pernah berpaling dari pohon yang jatuh. Cepat kembali ke jarak 20 kaki dari situ. Posisikan diri Anda di belakang pohon berdiri jika mungkin untuk melindungi diri Anda dari proyektil dan puing-puing. 07 07 Potong Pohon Anda Menjadi Kayu Harald Sund / Getty Images Setelah Anda menebang pohon itu, Anda akan ingin mencabut anggota tubuhnya dan memotongnya menjadi kayu. Ini disebut limbing. Anda juga harus melihat bagasi ke dalam bagian-bagian yang dapat dikelola yang dapat Anda potong atau diangkut. Ini disebut bucking. Namun, sebelum Anda memotongnya, Anda harus memastikan pohon yang sudah tumbang stabil. Jika tidak, pohon bisa bergeser karena Anda memotong atau bahkan berguling di atas Anda, menciptakan risiko cedera serius. Jika pohon tidak stabil, gunakan irisan atau chocks untuk mengamankannya terlebih dahulu. Ingat juga bahwa anggota badan yang lebih besar berat dan dapat jatuh pada Anda saat Anda memotongnya. Mulailah dengan ranting-ranting paling atas dan bekerjalah di sepanjang pohon ke arah pangkalan. Berdiri di sisi menanjak setiap dahan saat Anda memotong sehingga mereka akan menjauh dari Anda. Begitu Anda telah memanjangkan pohon dan membersihkan puing-puing, Anda siap untuk mulai memotong. Sekali lagi, mulailah dari puncak pohon dan kerjakan jalan Anda menuju pangkalan, selalu jauh dari jalur jatuh dari setiap bagian batang pohon. Panjang setiap bagian akan tergantung pada tempat kayu ini akan berakhir. Jika Anda berencana untuk menjual kayu ke pabrik kayu, Anda akan ingin memotong batang menjadi 4-kaki panjang. Jika Anda berencana menggunakan kayu untuk memanaskan rumah Anda, potong bagian 1 atau 2 kaki yang kemudian dapat Anda bagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Daftar isiPengertian Penggundulan HutanPenggundulan Hutan di DuniaPenggundulan Hutan di IndonesiaPenyebab Penggundulan HutanAkibat dari Penggundulan HutanDampak Penggundulan HutanUpaya Mencegah Penggundulan HutanPada zaman modern seperti sekarang ini, masih banyak masyarakatnya yang tidak dapat memenuhi berbagai macam kebutuhannya karena tidak adanya pekerjaan. Oleh sebab itu, sebagian masyarakat memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi alam yaitu menebang hutan. Banyak bencana alam yang terjadi seperti, banjir, tanah longsor dan lainnya disebabkan karena penggundulan hutan atau penebangan hutan secara liar merupakan ekosistem yang sangat kompleks dan memiliki pengaruh untuk setiap spesies yang terdapat di bumi. Hilangnya hutan akan menyebabkan bencana baik dalam skala lokal maupun Penggundulan HutanPengertian penggundulan hutan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu deforestasi diartikan sebagai penebangan hutan. Deforestasi terjadi ketika area hutan ditebang habis dan diganti dengan penggunaan lahan hutan atau bisa disebut sebagai deforestasi merupakan kegiatan penebangan hutan sehingga lahan dapat disalahgunakan untuk beberapa kepentingan, seperti pertanian, peternakan atau bahkan kawasan hutan merupakan pengrusakan hutan dengan cara menebang pohon secara liar dan dapat menyebabkan wilayah hutan menjadi gundul atau tidak ada pohon yang tumbuh pada area Hutan di DuniaPada saat ini masih sekitar 30% daratan di permukaan bumi yang masih ditutupi oleh hutan. Penyempitan luas pada hutan terjadi pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan penggundulan hutan di dunia mencapai 12-15 juta hektar hutan lenyap dari muka hal tersebut dibiarkan terus menerus, maka hutan akan hilang dari muka bumi ini. Penggundulan hutan di dunia paling banyak terdapat di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki fungsi guna sebagai penyangga kehidupan di jika hutan hujan tropis terus dilakukan penggundulan hutan maka hutan hujan tropis tidak dapat menjalankan fungsinya apabila luasnya semakin menyempit. Data statistik menunjukkan, pada saat ini 50% hutan hujan tropis di dunia telah Hutan di IndonesiaNegara Indonesia menempati peringkat ke-3 negara yang memiliki hutan hujan tropis yang terluas setelah Brasil dan Kongo. Penggundulan di Indonesia sering terjadi karena adanya program pembangunan lahan pemukiman dan juga itu, banyak juga yang mengalih fungsikan hutan menjadi tempat untuk penambangan dan lahan hutan disebabkan karena jumlah manusia yang semakin bertambah dapat menyebabkan diperlukannya lahan untuk permukiman. Populasi manusia yang semakin meningkat juga menyebabkan terjadinya permintaan terhadap kebutuhan pangan yang semakin tinggi tersebut dapat dipenuhi dengan membuka lahan pertanian baru. Kebutuhan manusia terhadap kayu pun juga dapat meningkatkan laju penggundulan hutan. Selain itu, kejadian alam juga dapat menyebabkan penggundulan hutan secara matahari yang tinggi dapat menyebabkan gesekan diantara ranting dan daun daun terhadap tanah kering di bawahnya. Saat ini, penggundulan hutan akibat kebakaran hutan lebih banyak dibandingkan penggundulan hutan akibat dari pengalihan fungsi yang disebabkan oleh penggundulan hutan pun juga sangat besar, karena beberapa binatang yang berada di dalamnya akan punah, gangguan kesehatan bagi manusia dan juga kehilangan materi dan dari Penggundulan HutanKonstruksi perkotaan dan kayu digunakan sebagai bahan bangunan, mebel dan produksi ekonomi jangka pendek seperti korupsi, kekayaan, kekuasaan dan pertumbuhan penduduk serta minyak dan pertambangan di bawah tanah hutan dan juga untuk membuat jalan hutan dapat terjadi secara alami atau disengaja akibat ulah Penggundulan HutanMengakibatkan terjadinya banjirPenggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir, karena hutan di tebang secara merata. Fungsi dari hutan sendiri yaitu untuk menyerap dan menyimpan air pada saat terjadi jika hutan digunduli maka haluan air menjadi terganggu dan mengakibatkan banjir hingga ke pemukiman kesuburan tanahKetika suatu hutan dibabat hingga habis, mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak. Hal tersebut dapat membuat tanah menjadi kering atau gersang. Nutrisi yang terdapat pada tanah mudah sekali sumber daya airPepohonan berkontribusi banyak dalam menjaga siklus air. Akar pada pohon menyerap surroundings yang akan dialirkan ke daun, lalu menguap dan dilepaskan pada lapisan pepohonan ditebang, maka akan menjadi gersang dan tidak ada lagi yang mendukung tanah untuk menyerap tidak lebih sedikit air. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan sumber daya keanekaragaman hayatiAkibat dari penebangan hutan secara besar-besaran menyebabkan sekitar 100 spesies binatang menurun setiap harinya. Beberapa makhluk hidup, baik tumbuhan atau juga binatang menurun jumlahnya karena penggundulan GlobalPenggundulan hutan juga berakibat pada pemanasan global. Pohon sendiri memiliki peran yaitu untuk menyimpan karbondioksida yang akan digunakan untuk meraup karbohidat, lemak yang membentuk hutan mengakibatkan banyaknya pohon yang ditebang dan dibakar menyebabkan tingginya karbondioksida yang terdapat pada Mencegah Penggundulan HutanMengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai akibat dari penggundulan hutan. Penyuluhan tersebut dapat berupa lisan atau juga tulisan. Secara lisan berarti bertemu dan berbicara langsung kepada masyarakat. Jika secara tulisan yaitu dengan memberikan peringatan mengenai dampak yang ditimbulkan dari penggundulan hutan secara peraturan tentang penebangan hutan. Beberapa peraturan harus diberlakukan guna mencegah terjadinya penebangan atau penggundulan hutan yaitu dengan pembatasan jumlah penebangan hutan per tahunnya. Melakukan perencanaan sebelum dilakukan penebangan hutan dan wajib melakukan penanaman kembali setelah melakukan penggundulan pengawasan, pengendalian serta pengolahan hutanJika tidak mau terjadi penggundulan hutan, maka harus dilaksanakan oleh semua pihak baik masyarakat ataupun pemerintah. Apabila hanya dilakukan secara sepihak, maka hasil yang diperoleh tidak tentang lingkungan hidup. Memberlakukan undang-undang yang berkaitan dengan lingkungan hidup, seperti Instruksi Presiden Republik Indonesia IMPRES nomor 4 tahun 2005 yang berisi “pemberantasan penebangan kayu secara ilegal di kawasan hutan dan peredarannya di seluruh wilayah republik Indonesia”.Memberi sanksi kepada penebang liar. Jika undang undang sudah dibuat dan disahkan, maka wajib bagi seluruh masyarakat menaati dan mematuhi peraturan tersebut. Apabila ada masyarakat yang berani melanggar peraturan tersebut maka akan dikenakan sanksi berupa, ancaman, teguran hingga hukuman reboisasi. Reboisasi atau dapat diartikan dengan penanaman hutan kembali dapat mengembalikan lingkungan hutan seperti semula. Namun, reboisasi sendiri tidak cukup, jadi kita harus tetap menjaga hutan agar selalu ada.

cara menebang pohon yang terencana disebut